resep cake coklat dasar

dapet resep nich dari kakak chef tercinta hehehe. cuman ini resep standart bakery banget ya, pake tepung aja 900gram. mau bikin 3 loyang apa, hahahaha.

900 gr tepung terigu cakra..1200gr gula pasir..225gr cacao van hauten..30gr baking soda..20gr garam.. vanila (dicampur semua pake tangan)
8 butir telor...750 ml sour cream..750ml minyak goreng (dimixer sebentar)
terus masukin bahan kering ke bahan basah, trs masukin 750ml air panas (hampir mendidih). di oven 150derajat kira2 se jam.
jnganlupa loyangnya di taburi butter sama terigu biar nggak lengket. 
terus klo hias dalamnya kue pake jam strawberry juga enak kok.
butter cream : pake cream cheese di campur gula halus secukupnya ..ojok encer encer..
#hasil chatting jadi berantakan bahasanya#

tugas manajemen tentang koordinasi


1. jelaskan pentingnya prinsip koordinasi dalam suatu organisasi dan bagaimana dapat dilakukan agar suatu koordinasi dapat efektif, hal apa saja yang dapat menjadi kendalanya? berikan contohnya agar dapat    memperjelas jawaban 

2. Jelaskan maksud dari pembagian tugas dan departementalisasi dalam suatu organisasi! Berdasar apa sajakah departementasi itu? Mengapa dua hal tersebut penting untuk dilakukan oleh suatu organisasi?

Jawaban

1.     1.    pengkoordinasian penting dalam suatu organisasi karena merupakan pengikat, penyeimbang, dan penyelaras semua aktifitas. Prinsip koordinasi dibutuhkan oleh semua elemen organisasi agar memiliki pegangan/pembagian tugas yang harus diikuti untuk mencapai tujuan utama organisasi.
Koordinasi akan dapat berjalan efektif apabila :
·         dilakukan sejak awal perencanaan organisasi
·         dilakukan secara kontinyu
·         disesuaikan dengan perkembangan atau perubahan yang terjadi
·         memiliki tujuab yang jelas dan terarah
·         rumuskan tugas, wewenang, dan tanggung jawab, serta kriteria keberhasilan yang jelas pada setiap  bagian organisasi
·         ciptakan sistem komunikasi dan informasi yang efektif
·         lakukan control
·         penempatan pimpinan yang efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi

Sebaliknya koordinasi bisa saja terhambat karena adanya kendala :
·         adanya perbedaan dalam orientasi tujuan tertentu
·         adanya perbedaan dalam orientasi waktu
·         adanya perbedaan dalam orientasi antar pribadi
·         adanya perbedaan jarak geografis
·         adanya perbedaan ambisi
·         adanya perbedaan antar individu karena faktor sosial, budaya, background akademik

contoh kasusnya :  sebuah perusahaan kosmetik memberi target penjualan produknya Rp.10.000.000,- /bulan  kepada setiap counter kosmetiknya. Perbedaan geografis suatu daerah, perbedaan ambisi/motivasi pada tenaga penjualan (sales) bisa mempengaruhi target perusahaan. Di daerah pinggiran kota bisa saja target tidak terpenuhi karena pegawai kurang giat dalam memasarkan/menawarkan produk sehingga tidak banyak laku. Sedangkan di daerah tengah kota seperti di mall, tenaga penjualan harus giat menawarkan karena adanya banyak saingan.


2.     2.    Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Prinsip pembagian kerja ini merupakan tiang dasar pengorganisasian.
Lima dasar departementalisasi adalah: fungsional, proses, produk, pelanggan, dan georafi.
1.        Lini Fungsional. Masing-masing departemen fungsional mengerjakan bagiannya terpisah dari keseluruhan perusahaan.
2.        Lini Proses. Masing-masing departemen proses mengerjakan bagiannya terpisah dari keseluruhan proses produksi.
3.        Lini Produk. Masing-masing departemen memproduksi dan menjual satu produk tertentu.
4.        Lini Pelanggan. Masing-masing dari departemen pelanggan memenuhi kebutuhan produk dan jasa konsumen tertentu.
5.        Lini geografis. Masing-masing departemen wilayah meproduksi dan menjadi produk di wilayah.
Departementalisasi lainnya adalah:
a.         Multi Departemental
b.        Departementalisasi campuran: organisasi matriks
c.         Departementalisasi di perusahaan multinasional
pembagian tugas dan departementalisasi berkaitan erat untuk menunjang efektivitas karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi. Apabila setiap individu atau kelompok sudah dibagi tugas dan tanggung jawab masing-masing maka akan semakin meningkatkan produktifitasnya sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki. Efisiensi kerja juga bergantung pada integrasi masing-masing departemen. Departemen-departemen yang solid akan menciptakan lingkungan organisasi yang kondusif untuk mencapai tujuan utama.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA




Pengertian Pancasila
Ditinjau dari asal-usulnya, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta yang mengandung dua suku kata, yaitu panca dan syila. Panca berarti lima dan syila dengan huruf i yang dibaca pendek mempu-nyai arti satu sendi, dasar, alas atau asas. Sedangkan syila dengan peng-ucapan i panjang (syi:la) berarti peraturan tingkah laku yang baik, utama atau yang penting. Dengan demikian Pancasila dapat diartikan berbatu sendi lima, atau lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima kesusilaan (Pancasyila Krama).

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, istilah Pancasila kembali mencuat ke permukaan. Pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno dalam pidatonya mengatakan “ ... namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.” Setelah berakhirnya sidang BPUPKI tersebut dibentuklah Panitia Sembilan yang pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan “Piagam Jakarta”. Pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana terdapat Pembukaan UUD 1945, alinea IV dengan urutan sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dasar negara dapat berupa suatu falsafah yang dapat merangkum atau menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang merdeka. Dasar negara merupakan fondasi atau landasan yang kuat dan kokoh serta tahan terhadap segala gangguan, hambatan maupun rintangan dari dalam maupun dari luar, sehingga bangunan gedung di atasnya dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Bangunan itu ialah negara Republik Indonesia yang ingin mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur. Tujuan dirumuskannya Pancasila oleh para pendiri negara adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai apa yang dikatakan oleh Radjiman Widyodiningrat bahwa hakikat Pancasila adalah sebagai dasar negara. Demikian pula Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno juga menyebutkan perlu adanya dasar negara Indonesia yang merdeka yaitu Pancasila. Dengan demikian, para pelaku sejarah memang berniat merumuskan Pancasila sebagai landasan negara, sebagai falsafah negara dan ideologi negara dan tidak ada niatan lainnya.

 Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila menjadi dasar atau pedoman dalam penyelenggaraan negara. Seandainya negara adalah sebuah bangunan, maka Pancasila sebagai fondasi yang nantinya akan dijadikan tempat berpijak bangunan-bangunan berikutnya. Dengan demikian, Pancasila dijadikan dasar dan tonggak dalam pembuatan segala peraturan perundang-undangan negara serta berbagai peraturan lainnya yang mengatur di berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun pertahanan dan keamanan.

Di samping Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila juga sebagai sumber hukum yang paling utama bagi segala perundang-undangan yang akan dibuat dan digali. Oleh sebab itu, Pancasila di samping memerankan diri sebagai dasar negara juga memerankan diri sebagai sumber tertib hukum bagi Republik Indonesia. Pada zaman Orde Baru, fungsi Pancasila sebagai sumber hukum diperkuat melalui UU Keormasan Tahun 1985, yaitu UU No. 5 Tandn 1985 tentang keharusan semua kekuatan politik mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam anggaran dasarnya.

Selain itu. L-1. No.8 Tahun 1985 juga mengharuskan semua organisasi sosial kemasyarakatan mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya asas. Maka pada kedua Undang-undang tersebut, Pancasila tidak hanya dianggap sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai Anggaran Dasar (AD) bagi seluruh organisasi politik, kemasyarakatan maupun sosial keagamaan. Hal ini menyebabkan perluasan makna Pancasila yang tidal; sesuai dengan Tap. MPRS No.XX/MPRS/1966. jo. Tap. MPR No.V MPR/1973, jo. Tap MPR No.IX/MPR/1978 dan dipertegas lagi dalam Tap. MPR No.XVIII/MPR/1998 yang berisi tentang pengembalian kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 Ideologi berasal dari kata idea yang artinya pemikiran, khayalan. konsep, keyakinan, dan kata logos yang artinya logika, ilmu atau pengetahuan. Jadi, ideologi dapat diartikan ilmu tentang keyakinan-keyakinan atau gagasan-gagasan. Ada beberapa pengertian ideologi menurut para tokoh, menurut Destutt de Tracy, ideologi diartikan sebagai Science of Ideas, di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan lembaga dalam suatu masyarakat. Kirdi Dipoyuda membatasi pengertian ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial termasuk kehidupan negara. Menurut Ali Syariati, ideologi adalah keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa, atau suatu ras tertentu. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah suatu kompleks gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur. Ideologi umumnya dirumuskan dari pandangan hidup, baik pandangan yang bersumber dari ajaran agama maupun dari falsafah hidup. Ideologi yang berasal dari ajaran agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, maupun agama lainnya, ideologi ini biasanya bersifat umum dan universal, artinya berlaku untuk semua umat manusia. Sedangkan ideologi yang berdasarkan falsafah hidup biasanya berlaku untuk partai, kelas maupun bangsa bersangkutan, sehingga herlaku lokal atau untuk kelompok atau bangsa itu sendiri.

Dari pengertian-pengertian ideologi di atas, maka dapat dikaji lebih lanjut mengenai unsur-unsur suatu ideologi. Menurut Koento Wibisono ada tiga unsur penting dalam suatu ideologi, yaitu:
a. Keyakinan, yaitu setiap ideologi selalu menunjukkan gagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk dijadikan dasar dan arch strategic bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
b. Mitos, yaitu konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang secara optimal dan pasti, yang menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan.
c. Loyalitas, yaitu setiap ideologi menuntut keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari pendukungnya.

Sedangkan Sastrapatedja mengemukakan tiga unsur yang ada dalam pengertian ideologi, yaitu:
a. Interpretasi, yaitu adanya suatu penafsiran terhadap kenyataan dan realitas.
b. Preskripsi, yaitu setiap ideologi memuat seperangkat nilai atau suatu ketentuan moral.
c. Program Aksi, yaitu ideologi memuat suatu orientasi pada tindakan.

Dengan memperhatikan pengertian dan unsur-unsur ideologi, dapat dikatakan bahwa semua komponen itu adalah pandangan hidup yang sudah disertai dengan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, dan sudah menjadi milik kelompok atau bangsa tertentu. Misalnya ideologi yang dimiliki bangsa Indonesia. Dalam suatu ideologi harus terkandung tiga komponen dasar, yaitu:
• Keyakinan hidup, yaitu konsepsi yang menyeluruh tentang alam semesta (kosmos). Dalam konsepsi ini akan dihadapkan antara keyakinan hidup dengan alam semesta, yang di dalamnya tercermin tiga keyakinan dasar, yaitu hal yang menyangkut hakikat diri pribadi, hakikat yang menyangkut hubungannya dengan sesama, serta hubungan antara pribadi dengan Tuhan.
• Tujuan hidup, yaitu konsepsi tentang cita-cita hidup yang diinginkan.
• Cara-cara yang dipilih untuk mencapai tujuan hidup, termasuk juga di dalamnya berbagai macam institusi (lembaga), program aksi, dan lain sebagainya.

Pancasila telah memenuhi unsur-unsur tersebut, sehingga Pancasila dapat dikatakan sebagai suatu ideologi. Unsur keyakinan hidup dalam Pancasila tercermin pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan Indonesia. Bangsa Indonesia merumuskan tujuan hidupnya dalam sila kelima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan hidup yang sangat mulia itu tentunya harus diperjuangkan dengan segala pengorbanan dengan cara-cara yang efektif . Cara-cara yang digunakan untuk mewujudkan sila kelima adalah melalui sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam sila inilah tercermin makna demokrasi. Dengan prinsip demokrasi, tujuan hidup bangsa dan negara akan diupayakan untuk diwujudkan dengan sebaik-baiknya.




 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 Suatu ideologi harus mampu menghadapi segala bentuk tantangan dan hambatan serta perkembangan dari dalam negeri maupun perkembangan global. Pancasila sebagai suatu ideologi tidak akan menutup rapat-rapat terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada era globalisasi dan era informasi. Oleh sebab itu, Pancasila harus menjadi ideologi terbuka, artinya Pancasila harus membuka diri terhadap perubahan dan tuntutan perkembangan zaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan dengan memenuhi persyaratan tiga dimensi, yaitu:
Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi tersebut harus bersumber dari kenyataan hidup yang ada di masyarakat, sehingga masyarakat merasakan dan menghayati ideologi tersebut, karena digali dan dirumuskan dari budaya sendiri. Pada gilirannya nanti akan merasa memiliki dan berusaha mempertahankannya. Ideologi Pancasila benar-benar mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut merupakan kenyataan yang ada dan hidup dalam masyarakat. Dengan demikian bangsa Indonesia betul-betul merasakan dan menghayati nilai-nilai tersebut dan tentunya akan berusaha untuk mempertahankannya. 

Dimensi idealisme, mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan cita-cita tersebut suatu bangsa akan mengetahui ke arah mana tujuan akan dicapai. Pancasila adalah suatu ideologi yang mengandung cita-cita yang akan dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Cita-cita tersebut akan mampu menggugah harapan dan memberikan optimisme Berta motivasi kepada bangsa Indonesia. Maka semua itu harus diwujudkan secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dimensi fleksibilitas, yaitu suatu dimensi yang mencerminkan kemampuan suatu ideologi dalam mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. Mempengaruhi berarti ikut memberikan warna dalam perkembangan masyarakat, sedangkan menyesuaikan diri berarti masyarakat berhasil menemukan pemikiran-pemikiran baru terhadap nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Ideologi Pancasila memiliki sifat yang fleksibel, luwes, terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru tanpa menghilangkan hakikat yang terkandung di dalamnya. Dengan sifat fleksibel tersebut ideologi Pancasila akan tetap aktual dan mampu mengantisipasi tuntutan perkembangan zaman.


  *disadur dari berbagai sumber di internet, digunakan untuk tugas kelas pancasila. source gambar dari google image*

My Trip to Kersik Luway National Park



When I was a little kid, I have a dream to see black orchid in Kersik Luway National Park, East Borneo. I knew about Kersik Luway National Park and black orchid as the endemic flower from a travel magazine I read. You know what, on that time I didn’t know where East Borneo is. I just want to know how beautiful is Kersik Luway National Park. I dreamed about the black orchid and the white sand path for couple of days.

Then on june 2011, I have an opportunity to go there with my boyfriend. First of all, my boyfriend didn’t say that we will travel to Kersik Luway. He just said travelling to Melak, and of course I didn’t know where it is. Melak is about 8 hours by motorcycle from Samarinda so we started at 6 am. Because we didn’t have breakfast yet so we stopped at Kota Bangun Sp3 and bought coffee, tea and snacks. Took a rest at warung and saw people wearing safety shoes and safety helmet driving around us. I guess they are coal-mining workers or palm oil plantation workers. East Borneo rich of coal and oil, woods and hectares of palm oil plantation.

 After finished our breakfast at warung then we continued this trip. Along the way I saw the Borneo tropical forest. I thought there are no more forest again because of mining exploration and palm oil plantation, but maybe I was wrong. I saw big trees as part of tropical rainforest. Thanks God, I saw Your gift to my country. This rainforest will save the world, give the fresh air as oxygen turnover. Yes it will, only if people never destroy the rainforest more. We need to save our tropical rainforest. I saw not only rainforest but also huge palm oil plantation. Palm oil plantation workers lives far away from big city.

For lunch we decided to stop at Muara Lawa. We found “warung arema” then we order sayur asem, tempe goreng, pecel lele, and 2 glasses of ice tea. The taste not pretty good, but we starved. I paid Rp.60.000,- for those meals, oh my God I felt like robbed! But my boyfriend said “it’s fair price, Muara Lawa far from everywhere so everything is expensive here”. Ok, I understood.


We continued to Melak, riding through forest, palm oil plantation, coal mining and stoned road. We arrived in Melak at 3pm. Finally I knew Melak is one of kecamatan in kabupaten Kutai Barat. And the capital city of Kabupaten Kutai Barat is Sendawar. And I knew my boyfriend will bring me to the national park. We tried to find the way to the National Park but there is no sign board. Then I asked to someone we met, she said “it is too late to go to the National Park. There is no light, it is still forest and getting dark without sun. and it is far from here, it’s about an hour to go”. So we decided to find hotel for a night.

On the next morning we leave hotel at 8 am and straight to the national park. We asked everyone we met about the route of national park, definitely to prevent the wrong way. I thought the weather very nice, most cloudy and not too hot like usually. In my mind just one sentence “my dream come true”. I can not hide my smiles, Kersik Luway here I come. We through dayak settlement, we saw “Lamin” Dayak’s traditional house.



I’m so glad when we arrived in the national park. But too bad there are nobody in the information office. So we took picture in front of the office and walked into the national park. Kersik Luway national park has a unique thing, white sand. Yes it’s soft white sand just like in a beach. Kersik Luway means “silent sand” it comes from Dayak Benuaq language. I touched this white sand, handful of white sand, this is my dream. My dream that my boyfriend reach out for me.



We walked around an hour without guide I thought we walk in wrong way hahaha. We saw many kinds of orchid but not the black orchid, we saw tropical pitcher plants also. We found tower, and we were in and climb to upstair. We saw white sand everywhere, trees, shrubs, orchid, tropical pitcher plant, birds, and butterfly. It’s one of romantic moment with my boyfriend, just two of us in tower with birds sound surrounding us and butterfly flight. Even We didn’t see the black orchid, but I was happy. One of my dream destination was reach out. I will always remember this trip. It called love and dream trip.